Menilik mesin CBR 150R yang bakal jadi senjata di motor sport 150 cc
baru Honda alias Honda Teralis, mari kita komparasikan spesifikasinya
dengan mesin New Yamaha V-Ixion. Kira-kira siapa juaranyaaa….???
Cara komparasinya sederhana saja, kita buka tabel spesifikasi dari
kedua pabrikan ini. Honda dan Yamaha datanya diambil dari website-nya
masing-masing. Cuma membandingkan di atas kertas saja ya, bukan adu
kebut di jalanan atau di atas dyno.
Intinya adalah kedua mesin ini sama-sama 150 cc. Ruang bakarnya,
Honda 149.4 cc sedangkan Yamaha 149,8 cc, beda tipislah. Karakternya,
mesin CBR 150R over square (63.5 x 47.2), sedang V-Ixion over stroke
tapi mendekati square (57,0 x 58,7 mm). Mana yang lebih baik…???
Karakter keduanya jelas berbeda.
Umumnya mesin over square, rpm atau putaran mesinnya bisa tinggi.
Mesin yang bergasing tinggi ini ada hubungannya dengan kecepatan. Model
begini nafasnya seperti enggak putus-putus.
Dulu pernah ngobrol sama mekanik road race dari lereng gunung merapi,
Jogja. Waktu itu pertanyaan P2R, kenapa kok balap pada ngejar rpm
setinggi-tingginya, padahal max power cuma di 8 ribu atau 9 ribu rpm,
tapi mesin dipaksa bisa teriak sampai 12-13 ribu. Jawabannya ya biar
nafasnya panjang, cocok untuk balap di trek-trek panjang.
Sedang over stroke enak dari bawah, makanya motor trail umumnya punya
langkah piston panjang. Rpm enggak teralu tinggi tapi power dan torsi
didapat. Efeknya, cocok buat yang ngejar irit. Gas dikit aja, putaran
mesin rendah aja tapi udah dapat tenaga puncaknya. Cuma ya itu tadi,
nafasnya di putaran atas kurang oke.
Lanjut, klep kedua motor ini sama-sama 4. Bedanya, CBR sudah DOHC
alias punya dua camshaft atau kem atau noken as. Satu untuk buka-tutup 2
klep masuk dan satu lagi untuk buka-tutup 2 klep buang. Sedang V-Ixion
SOHC masih satu camshaft tapi sama-sama 4 klep.
Pada mekanisme V-Ixion ada 2 rocker arm yang masing-masing menekan
dua klep sekaligus. Rocker arm ini ibarat jembatan atau penghubung dari
camshaft ke batang klep.
Sedang DOHC gak pakai, camshaft langsung ke klep. Nah, ketambahan
satu komponen ini artinya ketambahan gesekan antar komponen. Ada
kerugian pada kelembaman massa nih. Tapi dengan roller rocker arm,
mungkin sedikit membantu. Efeknya pas putaran tinggi bro. Seperti
dijelaskan pada artikel P2R sebelumnya.
Sedikit kembali ke over square dan over stroke. Karena CBR 150R
diameter pistonnya lebih besar, ukuran klep di kepala silindernya juga
bisa gede-gede. Diameter klep CBR in-nya 24 mm, ex-nya 21 mm.
Sedang V-Ixion yang diameter klep in 19 mm dan ex 17 mm. Klep gede
ada hubungannya dengan suplai bahan bakar yang lebih banyak,
ujung-ujungnya ke tenaga. Tapi jadi boros dong…??? Wah, kalo boros atau
enggak, banyak faktornya bro. Nanti di test aja langsung.
Terakhir dilihat tenaganya, Honda mengklaim powernya 13,11 kW atau
17,8 PS atau 17,4 HP di 10.500 rpm. Sedang V-Ixion sekarang klain
powernya 11,1 kW atau 15,1 PS atau 14,7 HP di 8.500 rpm.
Tapi dengan segala penyempurnaanya, maklum pihak Yamaha via detik.com
mengklaim mesinnya juga “All New” meski satu platform tapi pasti ada
yang baru. Taruhlah perubahannya sama seperti YZF-R15 di India, klaimnya
tembus 17 PS atau 16,66 HP di 8.500 rpm. Setara tuh!
Sedang torsinya, CBR 150R hanya 12,66 Nm atau 1,29 kgf.m di 8.500
rpm. V-Ixion lebih besar 13,1 Nm di 7500 rpm, malah YZF-R15 lebih gede
lagi, 15 Nm di 7.500 rpm. Kalau dilihat dari embel-embel rpm-nya yang
V-Ixion lebih rendah baik saat meraih power atau torsi, bisa dipastikan
putaran bawah V-Ixion lebih enteng, atasnya masih menang CBR 150R.
Tinggal tunggu saja, fine tuning yang akan dilakukan Honda seperti
apa…??? Apakah mempertahankan karakter sport fairing yang sporty abis.
Tenaga main di putaran atas atau menyesuaikan dengan karakter sport
jalanan.
Tenaga galak di bawah, sekaligus hemat bahan bakar. Juga menunggu
improvment Yamaha, mudah-mudahan aja mesinnya jadi serupa YZF-R15 yang
ada di India.
Spesifikasi CBR 150R
Spesifikasi V-Ixion
Spesifikasi YZF-R15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.